Proses pembangunan rumah panggung masyarakat Mandar, di dusun Sumael, desa Samasundu, kec. Limboro, kab. Polewali Mandar, ini dapat terlihat dari pembangunan rumah panggung milik kepala dusun Sumael, Ahmad Basir (15/01/2017)
|
Uleq-uleq, cemilan utama yang harus ada saat tradisi pendirian rumah panggung di suku Mandar (Foto : Ahmad Basir) |
|
Rumah panggung suku Mandar milik kepala dusun Sumael, Ahmad Basir (Foto : Ahmad Basir) |
Budaya gotong royong masih jelas terlihat di dusun Sumael, mulai dari proses perobohan, hingga pendirian ulang rumah kepala Dusun banyak dibantu oleh tetangga, dan warga dusun lain yang lokasinya tak jauh dari Sumael, masih dalam wilayah satu desa yaitu desa Samasundu. Mulai dari warga Kambajawa, Samasundu 1 dan Samasundu 2 semua bersatu membantu pendirian rangka rumah panggung yang baru.
Kegiatan pendirian rumah panggung di suku Mandar adalah hal yang menarik, karena dibantu oleh masyarakat sekitar maka sang empunya rumah wajib menyediakan sajian khas tradisi yang akan menemani kegiatan berat yang hanya dilakoni oleh para pemuda ini. Dari sajian pisang beragam jenis, songkol, golla kambu yang diletakkan diatas nampan besar.
|
Hidangan yang selalu ada saat kegiatan bernilai tradisi di suku Mandar (Foto : Ahmad Basir) |
|
Hidangan yang selalu ada saat kegiatan bernilai tradisi di suku Mandar (Foto : Ahmad Basir) |
Dan ada satu kuliner wajib yang harus hadir yaitu bubur kacang hijau dengan campuran gula aren, ini yang harus selalu ada dalam setiap acara tradisi pendirian rumah panggung. Dari dasar kata uleq-uleq (berarti ikut-ikut dalam bahasa lokal suku Mandar) yang bermakna diharapkan rezeki dan keselamatan selalu hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan terutama untuk berkah pada rumah yang baru saja didirikan.
|
Hidangan yang selalu ada saat kegiatan bernilai tradisi di suku Mandar (Foto : Ahmad Basir) |
Kontributor :
Teks : Ahmad Basir, Muhammad Tom Andari
Foto : Ahmad Basir
Post a Comment